IEEE 802.11
Selasa, 25 Oktober 2011
Wireless LAN
Rabu, 17 Juni 2009
detikcom : SD Cijawura Jadi SD Termegah di Kecamatan Rancasari
summary : SD Cijawura di Kecamatan Rancasari dulu dikenal dengan SD Air Mata. Julukan itu didapat karena bangunan sekolah yang menyedihkan. Tapi kini SD Cijawura telah berubah menjadi SD termegah di kecamatan tersebut setelah dilakukan renovasi total sejak 2005 lalu. (read more)
Selasa, 24 Februari 2009
TPLink WA50XG
Pada saat itu keanehan tersebut bisa diidentifikasi jika AP tersebut dijadikan mode client, sinyal yang diterima kadang-kadang hilang.
Kemudian pada bulan Februari 2009 ini, menemukan kembali keanehan yang sama pada 2 (dua) buah AP type TL-WA500G juga di pelanggan lain.
Salah satunya berhasil di perbaiki dengan cara meng-upgrade firmwarenya
Bagi teman-teman yang mengalami hal yang sama bisa di download firmware nya, ini link nya http://www.tp-link.com/english/soft/2008929102556.zip semoga bisa normal kembali.
Jika firmware tersebut sudah dipasang, maka ada beberapa perubahan:
- versi nya akan menjadi 4.0.1 Build 080909 Rel.52917n.
- fasilitas upgrade firmware tidak lagi ke tftp server, tapi web based, mencantumkan lokasi dan nama filenya
- ada fasilitas Enable AP Isolation, jika fasilitas ini dipakai pada mode AP ( di checklist ) maka tiap device client yang konek ke AP tersebut tidak akan bisa saling komunikasi.
- bisa memilih mode wireless (b/g), sebelumnya TPlink akan selalu menggunakan mode g jika disable short priamble tidak di pakai ( di uncheck ).
- ada fasilitas backup dan restore konfigurasi.
Kelebihan produk ini dari produk-produk yang sekelas apa yah..
Selasa, 13 Januari 2009
Kekuatan/level sinyal yang bagaimana, yang harus kita perhatikan untuk link wireless yang bagus
Saya sering ditanya mengenai hal ini, jadi pertama kali ini saya coba menulisnya disini mudah-mudahan bermanfaat.
Jawabannya cukup kompleks juga dan tergantung dari beberapa faktor.
Seperti pada contoh ini, dengan menggunakan radio PCMCIA merk DWL G630 mari kita lihat daya kesensitifan penerimaannya:
SSID | CHANEL | SPEED/datarate | signal | noise | SNR |
arcamanik CC2 | 11 | 11Mbps | -86 | -100 | 14 |
Citra01 | 1 | 54Mbps | -90 | -100 | 10 |
arcamanikCC3 | 12 | 11Mbps | -87 | -100 | 13 |
arcamanikCC5 | 4 | 11Mbps | -81 | -100 | 19 |
arcamanik CC1 | 13 | 11Mbps | -73 | -100 | 27 |
arcamanikCC4 | 9 | 11Mbps | -74 | -100 | 26 |
RTRWnet-03 | 6 | 54Mbps | -62 | -100 | 38 |
Telenusa Hotspot | 11 | 54Mbps | -90 | -100 | 10 |
Secara teori ini berarti:
- Untuk beroperasi ke SSID arcamanik CC2, pada datarate 11Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -86dBm
- Untuk beroperasi ke SSID citra01, pada datarate 54Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -90dBm
- Untuk beroperasi ke SSID arcamanikCC3, pada datarate 11Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -87dBm
- Untuk beroperasi ke SSID arcamanikCC5, pada datarate 11Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -81dBm
- Untuk beroperasi ke SSID arcamanik CC1, pada datarate 11Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -73dBm
- Untuk beroperasi ke SSID arcamanikCC4, pada datarate 11Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -74dBm
- Untuk beroperasi ke SSID RTRWnet-03, pada datarate 54Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -62dBm
- Untuk beroperasi ke SSID Telenusa Hotspot, pada datarate 54Mbps, radio tersebut harus konsisten dan stabil menerima sinyal minimal di level -90dBm
Mari kita lihat/fokus ke salah satu SSID RTRWnet-03. Jika sinyal kurang dari minimum secara teori datarate akan drop ke level yang lebih rendah, misalkan kita prediksi saja spt ini:
- jika minimum sinyal menjadi -70dBm, maka datarate akan drop ke 11Mbps,
- jika minimum sinyal menjadi -80dBm, maka datarate akan drop ke 5.5Mbps
- jika minimum sinyal menjadi -90dBm, maka datarate akan drop ke 2Mbps
- jika minimum sinyal menjadi -95dBm, maka datarate akan drop ke 1Mbps
- jika minimum sinyal berkurang lagi maka koneksi akan terputus sama sekali.
atau di coba-coba lagi di tempat/posisi yang lain, jika sinyal x dbm dBm maka datarate y Mbps
Dengan membandingkan hasil netstumbler sinyal diatas maka SSID RTRWnet-03:
- mempunyai sinyal yang lebih besar / lebih kuat dibandingkan dengan ssid yang lain,
- mempunyai nilai SNR yang lebih bagus dari pada yang lainnya
- chanel sudah clear
- mengenai noise yang -100 semuanya, ini saya kurang tahu, apakah noisenya memang segitu atau radionya tidak di support oleh netstumbler untuk membaca noise.
Seperti yang saya maksudkan sebelumnya, kebanyakan vendor radio tidak mencantumkan daya sensitifitasnya, jika kita memiliki salah satu produknya, di coba saja dicek spesifikasi radio tersebut di buku manualnya. Apakah dia mencantumkan data tersebut atau tidak, misal dia mencantumkan ( spt ini : -70dBm at 11Mbps, -80dBm at 5.5Mbps ) seperti itu mereka secara teori menjamin datarate beroperasi demikian.
Level sinyal yang kita terima pada lingkungan yg LOS ( tanpa halangan ) tergantung pada daya pancar AP, gain dari antena-antena yang di pakai, jarak kemudian sinyal hilang (loss) dari radio ke antena.
Pada Prakteknya, gelombang radio tidak bisa diprediksi. Sinyal akan mendapat effek/gangguan dari objek-objek disekitarnya yang menyebabkan naik turunnya sinyal yang kita terima. Diantara transmiter ke receiver terdapat objek-objek, misalkan dinding/tembok, orang, alat-alat elektronik, hujan/cuaca, mempunyai kemungkinan mengurangi nilai sinyal yang tertangkap. Pada skenario indoor/ di dalam rumah / kantor yang tidak banyak gangguannya, dengan sinyal 10db masih bisa di sebut normal. Kekuatan sinyal bisa jg seperti ini, jika kita sedang melihat hasil netstumbler dan sinyalnya konsisten di sekitar -65dBm, dan tiba tiba akan drop menjadi -75dBm ketika kita ngobrol dengan teman.
Hasilnya spt ini:
Sinyal yang diterima = (Daya pancar) – (loss dari radio ke antena pemancar) + (gain antena pemancar) – (loss karena jarak) – (gangguan objek) + (gain antena penerima) – (loss dari radio ke antena penerima).
Faktor yang lainnya adalah noise. Teorinya, frekuensi gelombang radio yang bocor yang dapat di dengar oleh radio receiver, yang harus di tolak/diabaikan oleh radio tersebut. Sumber dari noise adalah jaringan wireless yang lain, telpon wireless, oven mikrowave, radio amatir, dll. Seperti penomena radio yang lain, noise sangat bervariatif. Di lingkungan perkotaan rata-rata noise sekitar 95dBm. Telepon wireless 2.4ghz saja bisa menghasilkan noise sekitar -50dBm yang bisa membuat sinyal wireless kita drop.
SNR. = Signal to Noise Ratio, didefinisikan sebagai rasio sinyal pada noise atau hasil bagi sinyal oleh noise. Semakin besar nilai SNR akan semakin bagus.